
Dalam irisan kepasrahan ini , masih saja menyisakan kegelisahan yang yang bertuan ... limbung dan berujung pada kehampaan yang seolah tyada bertepi . Berteman dengan kepedihan yang jadi kawan , senantiasa membisikku akan kehampaan terdalam , terasa gersang bak terik padang tandus sahara .
Bukannya aku tak menerima , tapi sebuah konsekwensi atas sebuah rasa cinta dan sayang yang berdinding tebal , suarapun tak terdengar lagi karena memang sudah membisu kaku .
Kebahagiaanku ketika di puncak kesedihan , membimbingku dalam sebuah penerimaan akan realita ..... DAMAI tapi GERSANG
With Love from http://mochjibriel.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar